Progam Ketahanan Pangan

Uji coba penggunaan voucher pangan, pengganti raskin akan dilakukan Agustus 2016 di 8 kabupaten & 20 kelurahan/desa di Indonesia, di antaranya Kota Medan, Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Pusat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Surakarta, Kabupaten Malang, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Makasar.

Editor : Rifan Hanum

DPC PDI PERJUANGAN Kab Mojokerto

Standard

Mbak Eva Sundari Sang Legenda

Eva Sundari Sang Legenda

Kelompok perempuan yang tergabung dalam W20 atau Women 20 berharap bisa mempengaruhi resolusi-resolusi yang akan diambil dalam pertemuan para pemimpin Negara G-20.
“W20 berharap bisa menggenderkan kebijakan ekonomi makro, keuangan, perbankan atau kebijakan pembangunan umum lainnya,” kata anggota DPR RI, Eva Kusuma Sundari, melalui siaran pers, Selasa (12/7/2016).
Menurut Eva, kendati baru berumur 3 tahun, W20 berharap bisa berperan efektif sebagai pelobi (lobbyist) atau bahkan menjadi kelompok penekan (pressure group) agar bisa mempengaruhi resolusi-resolusi dalam pertemuan pemimpin G20.
Selama ini, lanjut Eva, kebijakan G20  kurang merespon isu ketimpangan ekonomi, kemiskinan, ataupun isu pembangunan berkelanjutan yang kental berwajah perempuan.
“Hal ini dikonfirmasi oleh adanya data gender gap terkait ketenagakerjaan, infrastruktur, pendidikan dan lain-lain,” tegas Eva.
Eva Sundari menambahkan, W20 harus menyusun aksi agar isu pertumbuhan berkualitas yang sudah jadi komitmen para pemimpin G20 tidak  menjadi sekedar retorika.
Claudia Grobe Legee dari Asosiassi Business Women Germany dan Wakil Ketua W20 mengingatkan supaya W20 fokus di beberapa prioritas saja supaya bisa masuk ke concern utama para pemimpin G20 yang fokus ke pertumbuhan ekonomi.
Isu ini bisa jadi agenda politik W20 sekaligus untuk alat monitoring dan evaluasi para pemimpin G20. Ini juga harusnya menjadi agenda kerja kaukus-kaukus perempuan, termasuk di Indonesia, karena tidak ada strategi pemberdayaan perempuan yang lebih efektif dari pemberdayaan ekonomi.
Untuk diketahui, Eva Sundari menghadiri Konferensi Empowering Women for Economic Growth: the Smart Choice for G20 yang diselenggarakan oleh Chatham House, sebuah lembaga think tank di London.
Konferensi yang diselenggarakan di London tgl 11-12 Juli 2016 itudihadiri 56 peserta terdiri politisi, akademia, kalangan business dan aktivis perempuan dari 20 negara anggota G20.
Mahesa Danu

Rifan Hanum, Eva Sundari (Tengah), Setia Puji Lestari 

Rifan Hanum

Standard

Halal bihalal Bani Al Simpang (16/07)

Joko Kaeri selaku Ketua RT 38, Rifan Hanum selalu Bakal Calon Kades dan Sang Legenda Om Garito, (belakang) Ketua RW 08 Ir. H. Munadi

Sidoharjo, Gedeg (16/07). Malam ini terasa begitu istimewa ketika kami bersama sama mengutarakan rencana kerja kami selaku aktifis Desa Sidoharjo Gedeg Mojokerto. Dalam menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang 71 thn.

Banyak ide dan gagasan yang dimunculkan baik lomba “ndek-ndek an” sampai mengadakan panggung gembira ria.

Diskusi sederhana ini, juga dalam rangka halal bihalal yang diadakan RT 38 Dsn. Simpang Ds. Sidoharjo di rumah Bpk Ketua RT  38.

Banyak informasi yang telah disampaikan oleh para senior desa maupun sesepuh pinisepuh.

Salah satunya adalah progam pendataan dan pengusulan tambahan peserta KIP dan progam kredit bagi UMKM berbunga sangat ringan yang di fasilitasi oleh HIPPI Mojokerto yang disampaikan oleh Ketua Karang Taruna Ds. Sidoharjo H Rifan Hanum SH

Antusiasme yang mana tadi tergambarkan sangat jelas oleh Mas Joko Kaeri selaku Ketua RT 38, beliau menegaskan arti pentingnya berkumpul dan bermusyawarah dalam setiap mengambil kebijakan dilingkungan.

Tokoh senior H. Sutikno juga menambahkan bahwa “jika kita sering bersilahturohim akan menjauhkan kita dari api neraka dan mendekatkan kita dari Syurga jika yang dilakukan adalah untuk kebaikan”.

Tokoh senior Ds Sidoharjo H Sutikno

Acara ditutup dengan makan bersama dengan menu spesial Nasi goreng, Mie Goreng, chinnese food, dll yang di kelola dengan sangat lezat oleh Mbak Yuni. 

Banyak sekali harapan harapan masyarakat nantinya jika ada pengelola pemerintahan desa ini sudah ada Kepala Desa yang definitif.(AHN)

Standard

Menteri Desa… : ” infrastruktur rusak, pake dana desa”

Marwan Jafar: Infrastruktur Rusak, Perbaiki dengan Dana Desa

Menteri Desa & PDDT Marwan Jafar

SUARADESA, JAKARTA – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar menegaskan, infrastruktur, dan fasilitas sosial dasar masyarakat desa yang terkena bencana harus segera dibenahi menggunakan dana desa.

Seperti yang dilansir di bisnis.tempo.co, hal ini dikarenakan bencana alam kerap menimpa sejumlah desa hingga mengakibatkan rusaknya sarana prasarana seperti jalan desa, sanitasi air, termasuk fasilitas sosial dasar masyarakat.

Marwan mengatakan, dalam Permendesa No. 21/2015 tentang penetapan prioritas penggunaan dana desa 2016, menyatakan bahwa salah satu prinsip penggunaan dana desa adalah mendahulukan kepentingan desa yang lebih mendesak, lebih dibutuhkan, dan berhubungan langsung dengan kepentingan sebagian besar masyarakat Desa.

“Sekarang ada desa yang infrastrukturnya rusak karena bencana, maka dana desa diprioritaskan untuk membangun kembali infrastruktur lokal desa seperti jalan desa, gorong-gorong, sanitasi air yang dibangun dengan struktur yang lebih tahan bencana,” ujarnya, beberapa waktu lalu.

Karena itu, dia meminta semua masyarakat desa terlibat aktif dalam musyawarah tentang penggunaan dana desa, sebab desa sudah memiliki kewenangan penuh mengelola dana tersebut mulai dari perencanaan, pelaksanaan program, hingga pelaporannya. (Malikin)


Rifan Hanum



Standard